South Jakarta – Salah satu personil idol group JKT 48, Raden Roro Freyanashifa Jayawardana, ikut terlibat dalam film horror berjudul ‘Kuasa Gelap’. Film ‘Kuasa Gelap’ menjadi debut film pertama perempuan kelahiran 13 Februari 2006. Dalam acara konferensi pers dan screening film ‘Kuasa Gelap’ beberapa waktu lalu. Freya mengungkapkan,
“Tentu saja pasti senang karena diberi kesempatan ini karena di JKT 48 kan bukan aku yang pertama yang main film, rasanya senang banget karena bisa mendapatkan kesempatan yang sama dengan kakak-kakak sebelumnya. Sejujurnya nervous, karena di JKT 48 kan performnya langsung dengan penonton yang langsung, kalo itu harus di depan kamera, bagaimana rasanya perasaan itu harus disampaikan secara tidak langsung lewat layar, bukan aku bisa melihat penonton. Tapi juga menyenangkan sekali karena bisa mengenal lebih banyak orang lagi, mendapat pengalaman lebih banyak karena aku jadi belajar di luar zona nyaman. Enam tahun di JKT 48 kan biasanya orangnya itu-itu doang nih. Karena di indsutri perfilman jadi lebih banyak orang yang dikenal di luar JKT 48.”
“Aku juga mendapat banyak dukungan dari fans aku. Banyak yang bilang ‘semangat ya’ untuk hari ini. Kalau apakah mengganggu jadwal dengan JKT 48,ya gak ya. Karena kan sudah ada yang ngatur. Di JKT 48 juga jadwalnya kan digilir untuk setiap penampilan. Kalau ada tawarin main film lagi, pastinya mau.” tambah Freya.
Kuasa Gelap adalah film eksorsisme pertama di Indonesia, akan tayang di bioskop mulai 3 Oktober 2024, dengan Jerome Kurnia sebagai salah satu pemeran utama yang menjalani ujian iman melalui karakter Romo Thomas. Dalam film horor ini, Jerome menghadapi tantangan besar sebagai seorang Romo yang melakukan ritual eksorsisme untuk menyelamatkan seorang remaja perempuan dari cengkeraman kekuatan jahat.
Film ini mengisahkan Romo Rendra (Lukman Sardi) dan Romo Thomas (Jerome Kurnia) dalam menjalankan ritual eksorsisme Katolik untuk mengusir setan dari Kayla (Lea Ciarachel). Kuasa Gelap menghadirkan kisah nyata tentang bagaimana pemuka agama Katolik berhadapan dengan kekuatan gelap, yang jarang terekspos di Indonesia, dengan pendekatan realistis dan mencekam.
