South Jakarta – Setelah 10 tahun tidak mengeluarkan rilisan, band GIGI kembali dengan merilis album baru yang bertajuk ‘Forever In The Air’. Dengan 2 single pertama yang telah sukses dirilis pada bulan Juli dan Agustus yang lalu, yaitu ‘Menari-nari’ dan ‘Semua Kan Terjawab’ menjadi pembuka menuju ‘Forever In The Air’. Album ke-25 ini menjadi penanda eksistensi GIGI dalam industri musik, dibalut dengan aransemen yang fresh dan matang yang ditumpahkan ke dalam 9 track baru yang dilatar belakangi dari cerita dan keresahan kami ber empat.
Selain memproduksi album terbaru, GIGI juga mempunyai cita-cita untuk memproduksi lagu – lagu kami di studio yang bersejarah karena menurut kami lagu yang bercerita akan lebih bersinar jika direkam di studio yang penuh cerita. Karena itu GIGI memilih untuk melakukan proses rekaman di Power Station at Berklee NYC (New York City), Amerika Serikat, dimana banyak musisi dunia (Madonna, Bruno Mars, Lady Gaga, Paul McCartney, Rolling Stone, John Mayer, dan masih banyak lagi) rekaman dan melahirkan lagu terbaiknya.
Dalam proses rekaman album ini GIGI pun kembali menggunakan pita. Hemat kami output yang berasal dari prosesi rekaman menggunakan pita, memiliki keunikan tersendiri di tengah gempuran produksi digital. Workshop juga menjadi salah satu metode yang GIGIi gunakan kembali dalam penggarapan album ini karena menurut mereka cara tersebut menjadi suatu metode yang efektif dalam menyatukan ide liar kami berempat di album ini.

Perilisan ini juga diikuti dengan perilisan video yang memvisualisasikan perjalanan kehidupan seseorang, dalam menggapai suatu tujuan dengan menghadapi segala tantangan yang hadir di setiap langkahnya. Langkah besar lainnya adalah untuk perilisan album ‘Forever in The Air’, GIGI bekerja sama dengan label Juni Records yang menaungi nama solois wanita seperti Raisa dan Bernadya.
Tentang Forever In The Air
Bagi GIGI , album ‘Forever In The Air: bukan sekedar judul album. Ia adalah perwujudan doa, semangat, dan perjalanan panjang yang telah kami tempuh selama lebih dari tiga dekade berkarya. Tepat 31 tahun mereka hadir dan terus mengudara di industri musik Indonesia. Sebuah perjalanan yang tidak selalu mulus. Banyak tantangan datang, baik dari dalam maupun luar. Namun dengan keyakinan, kerja keras, dan cinta terhadap musik, GIGI terus bertahan dan berkembang.
Melalui ‘Forever In The Air’, keempat personil GIGI saat ini, Armanda Maulana (vokal), Dewa Budjana (gitar), Thomas Ramdhan (bass) dan Gusti Hendy (drums), ingin menyampaikan harapan besar agar karya-karya merekai selalu hidup di hati para pendengar, dan nama GIGI tetap ‘mengudara’, mengisiruang – ruang musikal di negeri ini untuk selamanya.
Album ini bukan hanya tentang musik, tapi tentang komitmen. Tentang bagaimana GIGI memaknai perjalanan ini sebagai misi hidup. Tergambar jelas pada lagu andalan dari album ini yaitu ‘Don’t Stop’, dimana menggambarkan perjalanan panjang GIGI yang membuat tetap semangat, percaya, dan berusaha untuk tetap hidup danhadir di industri musik. Sama seperti udara yang tak terlihat tapi selalu ada, GIGI berharap musik mereka pun terus hadir dan memberi warna bagi siapa saja yang mendengarnya.