October 25, 2025
Image default
Hot ReleasesWhat's New

House of Protection Rilis EP Perdana ‘GALORE’ Diproduseri Jordan Fish Ex-BMTH

South Jakarta – House of Protection, proyek terbaru dari Aric Improta dan Stephen Harrison, akhirnya melepas EP perdana mereka berjudul ‘GALORE’ yang dirilis lewat Red Bull Records. Terdiri dari 6 lagu yang diproduseri oleh Jordan Fish, EP ini menampilkan keahlian musikal duo ini secara mengesankan dari semua aspek. Hanya dalam empat bulan sejak mereka terbentuk sebagai duo, House of Protection telah merilis empat single – “It’s Supposed To Hurt”, “Learn To Forget”, “Being One”, dan “Pulling Teeth” yang mereka rilis pada bulan Agustus lalu. Dari semua single yang telah mereka rilis, duo ini sekaligus menunjukkan bahwa mereka tidak bisa diklasifikasikan dalam satu jenis genre musik saja. Sejauh ini, mereka telah mendapatkan banyak pujian dan juga dukungan dari berbagai media seperti The Guardian, NMEAlt Press, dan masih banyak lagi.

Mengenai pembuatan EP perdana mereka ‘GALORE’, House of Protection mengatakan “EP ini sangat berarti bagi kami. Kami merasa bahwa EP ini berhasil menetapkan sebuah arahan untuk apa yang bisa orang-orang harapkan dari karya kami kedepannya. Dimana House of Protection sendiri terdiri dari berbagai macam gaya musik dan bisa menghadirkan suasana yang berbeda-beda, namun di satu sisi karya kami akan selalu konsisten dengan menghadirkan sebuah energi yang tinggi. Kami harap EP ini bisa menginspirasi siapapun yang mendengarkan dan merasa mereka sedang berada di rumah.”

Selain menghadirkan lagu-lagu yang telah dirilis sebelumnya, perilisan EP ini juga memperkenalkan dua lagu baru yaitu “Better Off” dan single utamanya “Fuse” – sebuah lagu yang rasanya seperti dibawa ke acara rave tahun 90-an, penuh dengan sikap punk, dengan isian riff gitar rock, dan gaya musik elektronik yang mengingatkan kita pada The Prodigy. Meski duo ini tetap setia pada energi musik keras yang mereka bawakan selalu dengan semangatnya, House of Protection menyeimbangkan kekacauan yang ada pada musiknya dengan beberapa momentum vokal yang menenangkan, yang bagi beberapa pendengar mungkin akan sulit mempercayai bahwa ini adalah pertama kalinya keduanya bernyanyi dalam sebuah lagu. Pada video resminya, Aric dan Stephen juga menghadirkan sebuah video penampilan yang luar biasa, di mana keduanya terlihat sedang berada di dalam gudang bawah tanah yang penuh sesak.

House Of Protection – Pulling Teeth _ Photo Credit Kevin Garcia

 

House of Protection, proyek terbaru dari Aric Improta dan Stephen Harrison, akhirnya melepas EP perdana mereka berjudul ‘GALORE’ yang dirilis lewat Red Bull Records. Terdiri dari 6 lagu yang diproduseri oleh Jordan Fish, EP ini menampilkan keahlian musikal duo ini secara mengesankan dari semua aspek. Hanya dalam empat bulan sejak mereka terbentuk sebagai duo, House of Protection telah merilis empat single – “It’s Supposed To Hurt”, “Learn To Forget”, “Being One”, dan “Pulling Teeth” yang mereka rilis pada bulan Agustus lalu. Dari semua single yang telah mereka rilis, duo ini sekaligus menunjukkan bahwa mereka tidak bisa diklasifikasikan dalam satu jenis genre musik saja. Sejauh ini, mereka telah mendapatkan banyak pujian dan juga dukungan dari berbagai media seperti The Guardian, NMEAlt Press, dan masih banyak lagi.

Mengenai pembuatan EP perdana mereka ‘GALORE’, House of Protection mengatakan “EP ini sangat berarti bagi kami. Kami merasa bahwa EP ini berhasil menetapkan sebuah arahan untuk apa yang bisa orang-orang harapkan dari karya kami kedepannya. Dimana House of Protection sendiri terdiri dari berbagai macam gaya musik dan bisa menghadirkan suasana yang berbeda-beda, namun di satu sisi karya kami akan selalu konsisten dengan menghadirkan sebuah energi yang tinggi. Kami harap EP ini bisa menginspirasi siapapun yang mendengarkan dan merasa mereka sedang berada di rumah.”

Selain menghadirkan lagu-lagu yang telah dirilis sebelumnya, perilisan EP ini juga memperkenalkan dua lagu baru yaitu “Better Off” dan single utamanya “Fuse” – sebuah lagu yang rasanya seperti dibawa ke acara rave tahun 90-an, penuh dengan sikap punk, dengan isian riff gitar rock, dan gaya musik elektronik yang mengingatkan kita pada The Prodigy. Meski duo ini tetap setia pada energi musik keras yang mereka bawakan selalu dengan semangatnya, House of Protection menyeimbangkan kekacauan yang ada pada musiknya dengan beberapa momentum vokal yang menenangkan, yang bagi beberapa pendengar mungkin akan sulit mempercayai bahwa ini adalah pertama kalinya keduanya bernyanyi dalam sebuah lagu. Pada video resminya, Aric dan Stephen juga menghadirkan sebuah video penampilan yang luar biasa, di mana keduanya terlihat sedang berada di dalam gudang bawah tanah yang penuh sesak.

Mengenai single utamanya, Aric membagikan “‘Fuse’ bagiku terasa seperti pusat dari EP ini. Lagu ini memiliki energi elektronik yang organik dari lagu-lagu awal kami di bagian verse, lalu pada bagian chorus di mana vokal Steve dan produksi Jordan bertemu memberikan kontras yang begitu mewah. Bisa dibilang lagu ini adalah lagu yang paling sering aku dengarkan ketika proses produksi EP ini selesai.”

Sampai hari ini, setiap aspek dari EP ini dan single-single terdahulunya selalu didampingi oleh sebuah klip video yang selalu menantang secara kreatif atau pun penggarapannya. Duo ini berhasil menghadirkan pengalaman visual sebanyak mereka menggarap lagunya sendiri, dan pertunjukkan mereka secara live pun tidak akan berbeda dari itu energinya. Mereka akan membawa energi ini ke panggungan mereka kedepannya, salah satunya adalah pertunjukkan perdana mereka di Los Angeles mendatang, lalu diikuti dengan pertunjukkan mereka di London yang kini sudah terjual habis tiketnya.

Tentang House of Protection

House of Protection, proyek musik baru garapan Stephen Harrison dan Aric Improta, berfungsi sebagai tempat perlindungan bagi mereka yang berserah diri pada kemauan hati. Mengabaikan bentuk tradisi dan format apa pun, mereka mengikuti arah perasaan dan menemukan suara yang membuat mereka mendobrak batasan lebih jauh dari sebelumnya. Menjembatani dunia-dunia yang tidak terlalu jauh berbeda, yaitu musik hardcore, elektronika, dan punk, mereka menciptakan ruang bagi kreativitas tanpa batas dan komunitas yang dipicu oleh kericuhan.

Keduanya dikenal di dunia heavy music karena ketidak takutan mereka terhadap hal-hal ekstrem. Hal itu dibantu oleh pengalaman mereka dengan Fever 333, karya Aric yang masih berlangsung dengan grup rock eksperimental, Night Verses, dan peran Steve sebagai gitaris untuk band post-hardcore yang ikonik, The Chariot. Hasilnya adalah House of Protection yang menjadi kelanjutan dari bentuk ekspresi diri yang tidak tahu malu, dikemas dalam wadah penuh kemarahan, ketidakpastian, kegembiraan, dan kreativitas.

“Kami ingin menciptakan sesuatu yang membuat semua ide kami, betapa pun liarnya, terasa aman,” kata Steve. Itulah fondasi dari House of Protection: membekali penontonnya dengan tingkat keberanian dan kebahagiaan yang mengaburkan batas antara penonton dan pemainnya. “Kami ingin sebanyak mungkin orang bisa menari sama seperti kami ingin ada yang terjun dari panggung ketika mendengarkan musik kami” kata Aric. “House of Protection adalah kanvas terbuka untuk melakukan apa pun yang kalian inginkan.” Perasaan itu terasa di setiap momen dalam debut EP mereka, ‘GALORE’.

“Memulai sesuatu yang baru di titik karier kami sekarang, dan melakukan sesuatu yang sepenuhnya berbeda dengan suara kami, itu bukan hal yang umum,” jelas Steve. Dengan keduanya bergantian bernyanyi di sepanjang katalog House Of Protection yang terus berkembang, itu akan menjadi risiko jika hasil akhirnya tidak begitu penuh energi. Meskipun sempat berdiskusi untuk merekrut penyanyi tambahan selain gitaris dan drummer, akhirnya mereka memutuskan untuk melakukannya sendiri. “Kenapa tidak kita saja?” tanya Steve. “Ada banyak band brilian yang tidak tahu apa yang mereka lakukan, tapi tetap menemukan cara untuk membuatnya berhasil,” tambah Aric. “Aku ingin sekali mendorong orang-orang untuk meluangkan waktu menemukan suara mereka sendiri,” lanjut Steve. “Kami mengambil risiko pada diri kami sendiri, dan penting untuk diingat bahwa siapapun bisa untuk mengambil keputusan seperti ini, dan seharusnya bisa melakukan hal yang sama.”

Tidak pernah ada percakapan spesifik di mana Aric dan Steve memutuskan untuk membentuk proyek bersama-sama. Itu terjadi secara alami setelah bertahun-tahun berdiskusi, berbicara tentang band favorit mereka, mimpi karier, dan pengalaman mereka di dunia musik selama tur panjang dengan Fever 333. Beberapa hari setelah keduanya mengkonfirmasi kepergian mereka dari proyek tersebut, selama bertahun-tahun menjadi sahabat, kebersamaan itu dengan cepat berubah menjadi panggilan untuk memulai sesuatu. “Kalau begitu mari kita mulai sebuah band. Mari kita jalani semua hal yang telah kita bicarakan selama lima tahun terakhir,” kenang Aric.

Ingin membangun sesuatu dengan benar, mereka membuat playlist berisi artis-artis seperti The Smashing Pumpkins, The Prodigy, Alice Glass, Massive Attack, Cocteau Twins, Sleigh Bells, Phantogram, dan banyak lainnya sebelum masuk studio. Secara genre, playlist tersebut sangat beragam, namun secara spiritual, keduanya tertarik pada band-band yang menemukan cara unik untuk menghadirkan energi tertentu di atas panggung. “Sangat tertanam dalam diri orang-orang untuk melakukan hal-hal yang jelas, terutama ketika kamu sudah lama membuat musik seperti kami. Tapi, tak satu pun dari band favorit kami yang pernah melakukan itu,” kata Steve.

Ingin menciptakan sesuatu yang abadi dan membebaskan, mereka bekerja sama dengan teman dekat, Nick DePirro (Night Verses) dan Jordan Fish (ex- Bring Me The Horizon), untuk menciptakan pernyataan pertama dari House of Protection. “Rahasia musik yang hebat hampir tidak pernah terletak pada keterampilan,” tambah Aric. “Tapi pada chemistry.” Begitu mereka masuk studio, semuanya berjalan dengan lancar. Single debut mereka yang glitchy dan menantang, “It’s Supposed To Hurt,” ditulis pada hari pertama, terinspirasi oleh sesuatu yang dikatakan Steve di masa awal proyek tentang menghadapi risiko. “Kami tahu tidak akan mudah memulai dari nol lagi, tapi frasa itu menjadi prinsip kami. Memulai dari awal lagi adalah inti dari semua ini,” jelas Aric.

Kegembiraan instan dalam membuat lagu yang mengentak itu membawa mereka kembali ke perasaan ketika berada di band pertama mereka. Sejak awal, motivasi utama House of Protection adalah mencoba menemukan apakah semua hal yang mereka percayai saat masih anak-anak tentang berada di sebuah band masih nyata dan bisa terjadi lagi pada mereka di tahun 2024. Ternyata, hal itu bisa terjadi. Band ini terus mengejar semangat itu di setiap kesempatan dan melepaskan semua ekspektasi.

Sisa proses rekaman mereka juga terjadi secara organik. Lagu “Pulling Teeth” yang penuh semangat menunjukkan mereka bergulat dengan kemarahan yang menggigit, namun menolak mengikuti jalan yang paling mudah. Sementara itu, “Being One” yang penuh euforia adalah tentang kegembiraan nyaman saat menghabiskan waktu dengan orang favoritmu di dunia. Di sisi lain, “Learn To Forget” adalah lagu eksplosif yang berakar dari rasa kebencian dan pengalaman sabotase terhadap diri sendiri yang muncul ketika seseorang tidak pernah belajar dari kesalahan.

“Saat kami berbicara dengan orang lain tentang band ini, banyak pertanyaan muncul tentang rencana cadangan. Tapi kami tidak berencana melakukan hal lain,” kata Steve dengan tekad kuat. Lagu-lagu di ‘GALORE‘ didesain agar terasa sama menyenangkannya sekarang seperti halnya setelah dimainkan 200 kali setahun selama tur. House of Protection tumbuh di tengah rasa ketidakpastian, di mana apa pun bisa terjadi dan semua orang diundang., jadi selamat datang di rumah bagi kalian yang mendengarkan.

‘GALORE’ Tracklist:
1. Pulling Teeth
2. Fuse
3. Learn To Forget
4. Being One
5. It’s Supposed To Hurt
6. Better Off

(SPR)

Related posts

Kunto Aji Rilis Klip “Jernih” Menjelang ‘Tur Perjalanan Menawar Racun’

AQK

SaladKlab, Proyek Musik Coki ‘NTRL’, Indra7, Fickry dan Baguskalisasi, Lepas EP ‘No Wassap’

AQK

Begini Keseruan Boleh Gig di Wangsa Timoer, Hadirkan Kandiya Sampai Bangkar

AQK

Leave a Comment