South Jakarta -Mengikuti jejak Pink Floyd, Paul McCartney & Rosalía, Interpol memainkan pertunjukan terbesar dalam karir mereka di alun-alun seremonial utama Mexico City yang berkapasitas 280.000 orang, Plaza de la Constitución, lebih dikenal sebagai Zócalo, pada hari Sabtu tanggal 20 April. Pertunjukan tersebut diadakan atas permintaan Menteri Kebudayaan Meksiko, Claudia Curiel de Icaza.
Dianggap sebagai pertunjukan gratis, pertunjukan ini menjadi kesempatan bagi Interpol untuk memberikan kontribusi kembali kepada basis penggemar lama dan berdedikasi mereka di Meksiko yang telah mendukung mereka tanpa cela selama bertahun-tahun. Baik itu menjadi headline Corona Capital Mexico City pada tahun 2019 dan Corona Capital Guadalajara pada tahun 2023 – dua festival terbesar di negara ini – atau peluncuran album global band untuk Marauder di Mexico City di Palacio de los Deportes pada tahun 2018, negara ini selalu punya tempat khusus di hati Interpol. Pertunjukan ini juga akan menjadi peluang untuk meruntuhkan hambatan sosio-ekonomi yang ada di masyarakat Meksiko, sekaligus menjadi pertunjukan terbesar di negara tersebut pada tahun ini..
Dibentuk di New York City, Interpol dengan cepat menjadi terkenal dengan perpaduan unik antara pengaruh post-punk, shoegaze, dan dark wave. Album debut mereka, Turn on the Bright Lights, meraih kesuksesan kritis dan komersial, menjadikan band ini sebagai kekuatan utama dalam musik alternatif. Sepanjang karir mereka, Interpol telah merilis tujuh album studio yang mendapat pujian kritis termasuk The Other Side of Make-Believe pada Juli 2022, terjual lebih dari satu juta rekaman di seluruh dunia.
Untuk merayakan ulang tahun album penting mereka Antics, Interpol baru-baru ini mengumumkan tur Inggris pada bulan November ini dengan memutar album tersebut secara penuh. Dimulai di Wolverhampton pada tanggal 1 November, rangkaian tanggalnya akan diakhiri dengan pertunjukan di Alexandra Palace London pada hari Jumat tanggal 8 November. Tiket tersedia dari www.gigsandtours.com / www.ticketmaster.co.uk
Dirilis pada tahun 2004, Antics mengukuhkan posisi Interpol sebagai salah satu band paling berpengaruh di generasinya. Soundscape album yang gelap dan atmosfer serta vokal khas vokalis Paul Banks melahirkan lagu-lagu ikonik seperti ‘Slow Hands,’ ‘Evil,’ dan ‘C’mere’ dan Antics terus bergema di kalangan penggemar di seluruh dunia, memperkuat posisinya sebagai lagu klasik modern.
(SPR)
