South Jakarta – Penyanyi R&B asal Inggris, James Vickery, hari ini resmi merilis album terbarunya ‘JAMES.‘ di bawah Red Bull Records. Sekaligus menandai fase baru dalam perjalanan musiknya, album ini hadir untuk menampilkan sisi James Vickery yang lebih jujur, penuh perasaan, dan dekat dengan akar pengaruhnya dalam bermusik.
Sebagai pembuka era baru ini, James menghadirkan “Fall In Your Arms”, sebuah single utama yang berisi balada piano yang sederhana tapi emosional, menyoroti sisi rapuh dari dirinya. Liriknya menjadi pengakuan dari lubuk hati terdalam mengenai rasa aman dan rasa ketulusan yang akhirnya ia temukan dalam cinta.
Album JAMES.‘ sendiri berisi sederet momen spesial, termasuk kolaborasi dengan rapper BIA di lagu “Like That”, hingga interpretasi segar dari lagu ikonis Aerosmith, “I Don’t Want To Miss A Thing”. Singlenya berjudul “Hotel Lobby”, yang sudah jadi favorit penggemarnya, bahkan sempat diputar di acara Love Island UK. Album ini dikerjakan bersama produser dan penulis lagu papan atas seperti JD Reid (Mahalia, Mabel), Larrance Dopson (Kendrick Lamar, Ella Mai), hingga Jonah Christian (Beyonce, Tems), album ini memadukan R&B klasik, funk 70-an, soul, dan pop akhir 90-an–awal 2000-an yang membentuk dirinya. Hasilnya adalah sebuah karya dengan energi organik, emosional, dan terasa sangat pribadi.
Perilisan ‘JAMES.’ melanjutkan momentum serangkaian rilisan yang James keluarkan sepanjang tahun 2025, dari “All In”, “Right Side”, “Butter”, sampai “Hotel Lobby” yang mendapat sorotan media serta masuk berbagai playlist New Music Friday di Asia Tenggara.
1. Hotel Lobby
2. Butter
3. Like That (ft. BIA)
4. All In
5. Right Side
6. Miss A Thing
7. You and I (Interlude)
8. ILU
9. Better Days
10. Higher
11. Hanging On
12. Fall In Your Arms
Tentang James Vickery
James Vickery mempersembahkan sisi terdalam dirinya melalui ‘JAMES.’, sebuah album self-titled yang menghadirkan evolusi musikal dan emosionalnya. Dari aransemen strings di single “Hotel Lobby” hingga lagu yang mengalun di “Higher”, kekuatan vokalnya James tetap menjadi sorotan utama, meskipun ia sempat kehilangan vokalnya akibat kondisi medis yang serius. Didiagnosa mengidap kolesteatoma sejak usia delapan tahun, James kehilangan pendengaran di satu telinga. Namun berkat dukungan seorang pelatih vokal, ia menemukan kekuatan dalam suaranya.
Perjalanan hidupnya sempat diangkat dalam dokumenter ‘Louder’ (2021), yang mengeksplorasi akar Wales dan Afrika Selatan-nya, serta perjuangannya kembali mencari identitasnya.
Sempat merasa harus membuktikan diri kepada berbagai komunitas, kini James Vickery tampil dengan kejujuran penuh. “Dulu aku membuat musik demi diterima orang lain tanpa sadar,” katanya. “Tapi di tengah perjalanan, aku akhirnya bisa damai menerima diriku sendiri.”
Dengan hampir 40 juta views dari penampilannya di COLORS SHOW, serta kolaborasi bersama Musiq Soulchild, SG Lewis, EarthGang, dan rilisan independennya ‘Sheet Music’, James membuktikan dirinya sebagai musisi dengan jangkauan yang luas dan identitas yang kuat. Lewat ‘JAMES.’, ia menggabungkan R&B, funk, hip-hop, dan pop ke dalam karya yang tak hanya terasa relevan, tapi juga sangat personal.
Beberapa lagu yang menonjol dalam album ini antara lain “Butter” yang lahir dari sebuah pengakuan yang penuh kerinduan, “Right Side” yang menyamarkan kisah kehilangan pendengaran sebagai lagu cinta, serta “Higher” yang membangkitkan nuansa synth-pop 80-an. Album ditutup dengan “Fall In Your Arms”, sebuah balada orkestra emosional yang mengakhiri perjalanan musik ini dengan cara yang dekat dan personal.
Dengan lebih dari 200 juta streams secara global, James Vickery terus memperluas jangkauan musiknya. Asia Tenggara menjadi salah satu pasar terkuat, dengan Filipina (#7) dan Indonesia (#10) masuk dalam daftar Top 10 streaming markets miliknya.
(SPR)
