South Jakarta – Ninety Horsepower kembali dengan single kedua mereka berjudul “Gusar”, yang dirilis melalui Burakku pada 3 November 2025. Berbeda dari narasi umum tentang perjuangan, lagu ini mengajak pendengar untuk menemukan makna baru dari konsep berserah. Bukan sebagai bentuk kekalahan, melainkan keberanian untuk berhenti memaksa ketika sesuatu mulai menunjukkan tanda-tanda bahwa hal itu memang bukan untuk kita.
“Kadang kita terlalu keras mengejar sesuatu sampai lupa caranya bahagia,” ujar Bayu Fajri, penulis lagu Gusar. “Lewat lagu ini, gue pengin ngomong ke diri sendiri, tidak semua yang tidak tercapai itu berarti gagal. Kadang, justru di saat lo berhenti maksa, lo malah nemuin ketenangan baru.”
Warna Baru dari Semangat Asian Alternative
Terinspirasi oleh band-band Jepang seperti ASIAN KUNG-FU GENERATION dan L’Arc~en~Ciel, Vit Alian yang ditunjuk sebagai produser mencoba memaksimalkan potensi Ninety Horsepower untuk menghadirkan warna baru dalam lanskap alternatif rock Indonesia. Alih-alih terdengar “kejepang-jepangan”, band ini justru memadukan semangat Asian alternative dengan emosi yang jujur dan khas Indonesia.
“Album kedua kami akan sangat kental dengan nuansa Asian alternative, dan Gusar menjadi pembuka sekaligus gambaran seberapa kuat arah musikal kami ke depan,” jelas Bayu. “Kami ingin musik Ninety Horsepower tetap punya kejujuran dan intensitas yang bisa dirasakan siapa pun tanpa harus terjebak pada referensi.”

Tentang Ketulusan dan Rasa Syukur
Lirik seperti “Tak perlu hidup berlari untuk mengejar / Hal yang tertambat pilihan jalan yang sukar” menjadi semacam mantra untuk berhenti memaksa dunia berjalan sesuai keinginan. Di tengah kehidupan modern yang serba cepat, Ninety Horsepower mengajak pendengarnya untuk menumbuhkan rasa syukur atas hal-hal kecil yang sering terlewat.
“Buat gue, hal-hal sederhana kayak segelas kopi susu bisa jadi pengingat bahwa kita tidak perlu selalu mencari solusi besar,” ungkap Gina, vokalis Ninety Horsepower. “Kadang, kekuatan untuk terus melangkah justru datang dari hal-hal kecil di sekitar lo.”
Melalui Gusar, Ninety Horsepower menyampaikan pesan bahwa menerima bukan berarti menyerah. Lagu ini menjadi pengingat untuk tetap melangkah tanpa kehilangan kedamaian dalam diri. “Takdir tidak akan tertukar, dan memahami itu bisa jadi bentuk kebebasan yang paling jujur,” tutup Bayu.
Profile Ninety Horsepower [90HP]
Ninety Horsepower (90HP) lahir sebagai band Indonesia yang berakar pada nuansa Asian Alternative namun tetap teguh kuat pada identitasnya sendiri. Alih-alih terdengar “Kejepang-jepangan” secara berlebihan, mereka menciptakan musik lokal yang berlandaskan kejujuran dan intensitas yang mencerminkan siapa mereka sebenarnya.
Terbentuk pada September 2013, Ninety Horsepower beranggotakan Ghina (vokal & gitar), Jiung (gitar), Ipang (drum), dan KUNIO (bass). Keempatnya bertemu di Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia, tempat mereka mulai membangun fondasi musik yang kemudian menjadi ciri khas Ninety Horsepower.
( SPR)

