October 25, 2025
Image default
What's New

Petra Sihombing Rangkul Semua Bentuk Emosi di Album Baru ‘senang ok, sedih gpp.’

South Jakarta – Penyanyi, produser, penulis lagu, serta multi-instrumentalist, Petra Sihombing, merilis album ‘senang ok, sedih gpp.’. Menghadirkan warna baru dalam skena musik dengan tidak berusaha menyelesaikan kesedihan atau membungkus kebahagiaan, melainkan membiarkan keduanya hadir secara bersamaan. Karya ini dirangkai untuk membuat pendengar benar-benar merasakan hadirnya emosi senang maupun sedih dalam kehidupan mereka masing-masing.

Setiap lagu menjadi cermin dari proses bertumbuh, mengikhlaskan, dan tetap membuka hati, bahkan ketika hidup tidak berjalan sesuai rencana. Tanpa menggurui atau memaksakan solusi, album ini membiarkan pendengarnya merasa, merenung, dan akhirnya menemukan kenyamanan dalam perjalanan masing-masing. Petra Sihombing, melalui lirik apa adanya dalam ‘senang ok, sedih gpp.’, mengajak kita untuk tidak hanya merayakan kebahagiaan, tapi juga memeluk kesedihan sebagai bagian yang wajar dari menjadi manusia. Sebuah pengingat lembut bahwa apa pun yang kita rasakan, semuanya tetap berarti.

“Album ‘senang ok, sedih gpp.’ gue bikin sebagai ruang yang ngebolehin semua rasa hadir barengan. Kadang senang, kadang sedih, kadang dua-duanya dalam satu hari, dan itu nggak apa-apa.

Di album ini, gue nggak nyari kesimpulan atau jawaban. Gue cuma pengen lebih bisa menerima dan memproses apa yang gue rasain, dan mungkin itu bisa jadi tempat pulang buat orang lain juga. Ini kumpulan lagu yang gue tulis pelan-pelan, sambil tetap hidup, sambil tetap coba mengerti diri sendiri.” ungkap Petra Sihombing,

Album ini sebelumnya dibuka dengan single, “80 km/h” yang dirilis bulan Juni lalu. Sebuah metafora tentang mengemudi tanpa arah yang jelas yang mewakili kelelahan, pelarian, dan akhirnya kepasrahan. Sebuah renungan yang akan banyak ditemui dalam album ini, seperti pada lagu “sebelum 30” di mana keresahan ekspektasi menjelang usia 30 direnungkan, dan “1000 1000” di mana perbedaan proses dan perjalanan masing-masing individu dibahas. yang membahas tekanan sosial menjelang usia 30 dan keresahan yang banyak orang rasakan.

Tema seperti cinta dan hubungan dengan orang lain terungkit dalam lagu “problematika masa kini”, “masih banyak cinta di dunia”, dan “berbeda realita”. Merefleksikan realita dari menjalin hubungan dengan orang lain, naik turunnya, dan bagaimana cinta akan terus ada jika kita terus terbuka untuk cinta hadir dalam hidup kita masing-masing. Lagu-lagu reflektif yang membawa tema kesadaran, pengembangan, dan menyayangi diri juga bisa kita dapatkan di lagu “bagasi”, “hantu di lemari”, “kau dan canggumu”, dan untuk menutup album ini “sia-sia” yang merangkap bahwa seisi album ini memang ditujukan untuk menemani pendengar dalam menjalani hidup apa adanya.

Sama halnya dari single utama album ini, “tangguh” adalah sebuah penghormatan untuk seseorang yang kuat dengan caranya sendiri. Ia tidak banyak bicara, tapi tindakannya penuh makna. Lagu ini penuh kekaguman, dan mengajarkan bahwa ketangguhan tidak harus keras, kadang justru tenang dan apa adanya. Ibarat sebuah doa pengiring perjalanan pendengar untuk terus, dengan bangga, menjalani hidup dengan tangguh.

Petra Sihombing – senang ok, sedih gpp _ Album Artwork

‘senang ok, sedih gpp.’ menjadi dokumentasi emosional dari bagaimana Petra memaknai hidup apa adanya. Di tengah dunia yang terus meminta kepastian dan solusi, album ini justru mengajak para pendengarnya untuk berdiam sebentar, merasa sepenuhnya, dan berjalan kembali dengan lebih tenang.

Di hari yang sama dengan perilisan album terbarunya, Petra Sihombing juga merilis versi fisik dari album tersebut. Ia bekerja sama dengan Disaster Records penjualan produksi kaos dan topi, serta dengan PHR untuk rilisan vinyl-nya. Pemesanan merchandise sekaligus rilisan fisiknya bisa dilakukan melalui tautan berikut: https://linktr.ee/petrasihombing

Tentang Petra Sihombing

Petra Sihombing adalah salah satu musisi paling berpengaruh di kancah musik Indonesia saat ini. Sebagai penyanyi, penulis lagu, produser, dan multi-instrumentalist, Petra dikenal karena karya-karyanya yang reflektif, emosional, dan sarat nuansa. Ia aktif sejak awal 2010-an dan telah merilis empat album.

Album ketiganya, ‘Semenjak Internet’ yang dirilis tahun 2020 menjadi penanda kolaborasi lintas musisi dengan nama-nama seperti PamungkasSal PriadiHindiaKunto AjiDanillaTulus, hingga Sheryl Sheinafia.

Di luar proyek solonya, Petra dikenal luas sebagai produser dan penulis lagu yang aktif membentuk warna suara musisi generasi baru. Ia berperan penting dalam penggarapan album perdana Hindia, khususnya di lagu-lagu seperti “Besok Mungkin Kita Sampai”, “Dehidrasi”, dan “Evaluasi”. Namanya semakin diperhitungkan setelah menggarap dua lagu milik Nadhif Basalamah, “Penjaga Hati” dan “Bergema Sampai Selamanya”, yang viral di berbagai platform dan hari ini telah meraih puluhan juta streams. Kontribusinya “Kata Mereka Ini Berlebihan” dan “Untungnya, Hidup Harus Tetap Berjalan”  milik Bernadya turut membawa sang musisi meraih piala pertamanya di Anugerah Musik Indonesia 2024, dalam kategori Album Terbaik-Terbaik dan Album Pop Terbaik. Petra pun dianugerahi penghargaan Pencipta Lagu Pop Terbaik bersama Bernadya pada ajang yang sama.

Petra Sihombing Photo-Credits_-Rendha-Rais

 

Selain menggarap karya musisi tanah air, Petra juga sempat memproduseri penyanyi asal Singapura, Sezairi untuk album keempatnya, ‘Self Soothing’ yang dirilis tahun 2023. Jangkauan Petra di kancah musik Asia Tenggara juga terlihat melalui kolaborasinya dengan band asal Filipina, Ben&Ben, dalam lagu “Comets” yang dirilis pada Mei bulan 2024. Dua kolaborasi lintas negara ini semakin menegaskan posisi Petra sebagai produser yang aktif dan relevan di tingkat regional.

Kontribusinya sebagai produser dan penulis lagu telah mendapatkan apresiasi dari berbagai institusi musik. Ia menerima sejumlah nominasi dan penghargaan dari AMI Awards, termasuk untuk kategori Karya Produksi Urban Terbaik dan Kolaborasi Terbaik. Petra juga telah tampil berbagai panggung festival besar seperti We The FestSynchronize Festival, dan Java Jazz Festival, menjadikannya tidak hanya relevan di studio, tetapi juga kuat di panggung langsung.

Dengan rilisan terbarunya “80 km/h” dan album mendatangnya ‘senang ok, sedih gpp.’, Petra memperkuat posisinya sebagai musisi dan produser yang tidak hanya konsisten dan berpengaruh, tetapi juga terus bereksplorasi dan bertumbuh dalam kejujuran artistik.

(SPR)

Related posts

NIKI Umumkan Jadwal Tur Asia, Tampil di Jakarta 2 Hari Februari 2025

AQK

Malam Spektakuler di Konser ‘Miliaran Cinta Yovie Widianto – Andi Rianto Berkonser’

Qenny Alyano

Ebiet G. Ade Gandeng Adera dan Segara Rilis Versi Baru “Elegi Esok Pagi”

AQK

Leave a Comment