October 11, 2025
Image default
MusicologyWhat's New

Sekilas Perjalanan Musik Rhapsody Of Fire Jelang Konser di Jakarta

South Jakarta – Hanya dalam hitungan jam, band symphonic power metal asal Italia, Rhapsody Of Fire, akan menggelar kembali konser di Jakarta, Indonesia, tepatnya pada hari Jum’at, 27 September 2024 di  GC Hall, Mall Gandaria City Lantai 3, Jakarta Selatan. Konser ini menjadi yang kedua kalinya di Indonesia, setelah band yang dibentuk oleh Luca Turilli dan Alex Staropoli menyambangi Indonesia beberapa waktu lalu. Konser ini menjadi bagian ‘Rhapsody of Fire : Challenge the Wind Asia & Australia Tour’  yang mana kemudian diumumkan bahwa Rhapsody of Fire menunda tur mereka di Australia ke tahun 2025 sehingga meeka hanya akan menggelar tur di Asia aja tahun ini. Jakarta menjadi kota pertama yang disinggahi band yang saat ini mempunyai formasi Alex Staropoli (keyboard),  Roberto De Micheli (gitar), Alessandro Sala (bass),  Giacomo Voli (vokal) dan Paolo Marchesich (drums).

Rhapsody of Fire terbentuk pada tahun 1993 dan semula menggunakan nama Thundercross. Sepanjang karirnya,  Rhapsody Of Fire telah menelurkan tiga belas album studio, dua album live, tiga EP, dan sebuah DVD Live. Rhapsody of Fire dikenal karena lirik konseptualnya yang mengusung kisah fantasi di seluruh album mereka dari tahun 1997 hingga 2011. Setelah menggunakan nama samaran Rhapsody selama hampir sepuluh tahun, band ini mengganti namanya menjadi Rhapsody of Fire pada tahun 2006 karena masalah merek dagang. Rhapsody Of Fire (yang saat ini memakai nama Rhapsody) merilis album perdana mereka, ‘Legendary Tales’, yang dirilis pada tahun 1997. Di album tersebut, mereka menggabungkan musik klasik, barok, dan gaya heavy metal dalam subgenre yang mereka sebut “film score metal” karena kemiripannya dengan soundtrack film.

Pada tahun-, Turilli, Staropoli, dan Lione mengembangkan sound baru mereka di ‘album kedua mereka, Symphony of Enchanted Lands’, pada tahun 1998, yang menampilkan pemain bass Alessandro Lotta. Albm ini juga melahirkan single “Emerald Sword”.  Album ketiga, ‘Dawn of Victory’ melahirkan single “Holy Thunderforce” dirilis pada tahun 2000 dengan beberapa keberhasilan memperlihatkan Rhapsody dalam gaya baru yang lebih agresif dan tempo yang lebih cepat. Album ini melanjutkan bagian ketiga dari Emerald Sword Saga, dan orkestra masih memainkan bagian penting dari album ini, dengan lagu-lagu seperti “Lux Triumphans”, “The Village of Dwarves” dan “The Bloody Rage of the Titans”, dimainkan di samping melodi yang lebih bombastis seperti “Dawn of Victory”, “Triumph for My Magic Steel”, “Dargor, Shadowlord of the Black Mountain” dan “Holy Thunderforce”. Album ini lebih sukses daripada album-album mereka sebelumnya, dan “Dawn of Victory” menduduki peringkat #32 di tangga lagu Jerman, sementara di Jepang album ini memuncak di posisi ke-4.

Pada bulan Juli 2006, band yang sebelumnya dikenal sebagai Rhapsody mengubah nama mereka menjadi Rhapsody of Fire karena masalah merek dagang. Dalam situs web band tersebut memberikan perincian lebih lanjut: Para anggota band menganggap ini sebagai awal baru yang hebat, yang mencerminkan arah yang berani dan semakin megah yang telah diambil oleh musik mereka. “Kekuatan Dragonflame akan menyala lebih terang dari sebelumnya,” kata gitaris/penulis lagu Luca Turilli. Keyboardist/penulis lagu Alex Staropoli menambahkan, “Nama Rhapsody of Fire lebih mewakili energi yang selalu ada dalam band ini dan musiknya.”

Pada 18 November 2009, Rhapsody Of Fire menandatangani kontrak dengan Nuclear Blast Records dan album baru mereka, ‘The Frozen Tears of Angels’, akan dirilis 5 Maret 2010. Akan tetapi, Nuclear Blast menyatakan bahwa album tersebut tidak akan dirilis hingga tanggal 30 April. Pada tanggal 5 Maret 2010, situs web resmi Rhapsody of Fire mengumumkan bahwa album tersebut memang akan dirilis pada tanggal 30 April. Sebuah lagu baru tersedia untuk diunduh segera setelahnya. Album tersebut diproduksi oleh Luca Turilli dan Alex Staropoli serta di-mix dan di-master oleh Sascha Paeth di Gate Studio di Wolfsburg, Jerman. Pada tanggal 16 Agustus 2011, Rhapsody of Fire mengumumkan keluarnya gitaris, penulis lagu, dan anggota pendiri Luca Turilli, bersama dengan bassis Patrice Guers. Mereka kemudian mendirikan band Rhapsody baru yang diberi nama Luca Turilli’s Rhapsody.

21 November 2016, mantan anggota Luca Turilli, Fabio Lione, Alex Holzwarth, Patrice Guers dan Dominique Leurquin mengumumkan “20th Anniversary Farewell Tour” Rhapsody, bersamaan dengan grup band saat ini. Tur tersebut untuk merayakan ulang tahun ke-20 album pertama Rhapsody, ‘Legendary Tales’, dan menampilkan, di antara lagu-lagu lainnya, album ‘Symphony of Enchanted Lands’ yang dimainkan secara keseluruhan. Tur Perpisahan Ulang Tahun ke-20 dimulai pada tanggal 26 April 2017 di Annecy, Prancis, dan berakhir pada tanggal 20 Maret 2018 di Madrid, Spanyol. Pada tanggal 11 November 2016, Rhapsody Of Fire mengumumkan vokalis baru mereka, Giacomo Voli disusul nama Manu Lotter diumumkan sebagai drummer baru pada tanggal 22 Desember 2016.

Pada 12 Mei 2023, Rhapsody of Fire merilis singel, “Kreel’s Magic Staff” diikuti dengan  mengumumkan singel kedua, “Challenge the Wind”, judul lagu untuk album studio yang dirilis pada 29 Februari 2024. Album studio keempat belas  mereka, ‘Challenge the Wind’, yang menjadi bab ketiga dari ‘The Nephilim’s Empire Saga’ dirilis pada 31 Mei 2024. Tiga singel lainnya dirilis untuk mempromosikan album’Challenge the Wind’ yaitu “A Brave New Hope”, “Diamond Claws” dan “Mastered by the Dark”.

Related posts

Fanny Soegi Lepas Single Solo Baru Bertajuk “Dharma'”

AQK

AXEAN Festival 2024 Siap Digelar di Bali Akhir September 2024

AQK

Elsa Japasal Rilis Debut Single Emosional “Pernah Dicintai”

AQK

Leave a Comment