South Jakarta – SABATON . band Power Metal Global nomor satu dan salah satu band tersukses dari Swedia resmi merilis single dan video “Templars” , lagu pertama dari album studio ke-11 mereka yang akan datang . Bersamaan dengan perilisan digital “ Templars ,” SABATON juga menawarkan rilisan khusus dalam bentuk piringan hitam 12 “ satu sisi yang terbatas hanya 1000 kopi di seluruh dunia dan akan dirilis pada 27 Jun i .
SABATON — Joakim Brodén ( vokal ), Pär Sundström (bass), Chris Rörland ( gitar ), Thobe Englund ( gitar ), Hannes, Van Dahl ( drum )— selalu dikenal dengan gaya khas mereka yang mengangkat tema sejarah, pertempusan, perang, dan aksi heroik yang memperkuat ikatan mereka dengan penggemar setia dan setia sejak lama. SABATON telah mengumpulkan lebih dari tiga miliar streaming di seluruh platform streaming dan hampir dua miliar penayangan di YouTube .
“’ Templars’ adalah lagu pertama yang kami tulis untuk album mendatang dan ini benar-benar menampilkan sisi teatrikal dari SABATON ,” kata bassist Di Sundström . “ Sejak awal mengerjakannya, kami dipenuhi dengan ide untuk menghidupkannya di atas panggung. Kami tidak hanya ingin memainkannya — kami ingin menunjukkannya !” Video “ Templars” menampilkan kisah fiktif tentang perlawanan terakhir pada Knights Templar. Para personel band berperan sebagai Templar terakhir yang berikrar untuk melindungi rahasia ordo mereka. Ceritanya berkembang saat para Templar menerima surat peringatan bahwa mereka akan ditangkap karena tuduhan bidah. Tak lama kemudian, pasukan musuh datang untuk memaksa mereka menyerah atas perintah Raja Philippe IV dari Prancis. Para Templar menolak menyerah dan memilih berjuang hingga titik darah penghabisan. Satu demi satu, mereka gugur hingga hanya tersisa satu ksatria terakhir. Dalam pertarungan terakhir yang putus asa, ia berhasil mengalahkan komandan musuh sebelum mundur ke benteng. Di sana, dia melakukan pengorbanan terakhir dengan membakar benteng untuk menjaga rahasia agar tetap tersembunyi dari dunia.
Video ini direkam di dua benteng bersejarah di Serbia (Benteng Beograd di dalam Benteng Taman Kalemegdan dan Benteng Smederevo), yang memberikan latar autentik dan megah untuk adegan-adegan pertempuran. Demi menjaga realisme dan keselamatan, band ini melibatkan sekelompok besar reenaktor berpengalaman yang pernah terlibat dalam produksi film, sehingga adegan pertempurannya terasa sangat nyata. Produksi dilakukan selama dua hari panjang di tengah musim panas yang menyengat, menambah tantangan tetapi juga menghadirkan energi mentah yang intens.

Karena Thobbe Englund baru saja kembali bergabung setelah hampir delapan tahun, para anggota band ingin menandai momen kembalinya secara spesial dengan menjadikan Templar Terakhir yang menghadapi pertarungan epik. Awalnya, ia berencana memakai helm agar stuntman bisa menggantikannya untuk adegan pertarungan, tetapi koordinator stunt memutuskan untuk bertarung langsung bersama Thomas . Meski koreografi sudah disiapkan, beberapa improvisasi memperkuat intensitasnya. Mengenakan armor seberat 40 kilogram, mereka bertarung dengan kekuatan luar biasa yang menggema layaknya gempa. Lebih gilanya lagi, adegan ini difilmkan di tengah panas ekstrim dan Thobe sedang demam juga pada saat itu. Namun dia tetap tampil habis-habisan, memberikan penampilan yang benar-benar legendaris — sebuah cara yang pantas untuk menandai kembalinya sang pahlawan ke SABATON .
“ Kami sangat antusias memulai babak baru l bersama Better Noise Music ,” ujar PSundstrom .” Setelah menjajaki berbagai label di seluruh dunia, kami merasakan Better Noise Music adalah pasangan yang sempurna. Meski mereka bukan label yang biasa menangani musik heavy metal seperti kami, justru itulah yangmembuat kolaborasi ini begitu menarik. Kami yakin mereka siap menerima tantangan bekerja dengan band yang memiliki warna unik .”
“ Kami sangat senang menyambut SABATON ada di dalam keluarga kami ,” ungkap Lexie Viklund, Direktur A&R Better Noise Music . “ Musik dan cerita mereka yang kuat telah menyentuh hati penggemar di seluruh dunia, dan kami ingin membantu memperluas pengaruh mereka di Amerika Serikat serta memperkuat jangkauan global mereka .”
Selama lebih dari dua dekade sejak terbentuk SABATON telah menjadi dengar pendapat di berbagai festival besar, arena konser yang terjual habis di seluruh dunia, dan mengumpulkan basis penggemar setia berkat kerja keras mereka di industri musik. Sejak debut album tahun 2005, mereka telah meraih sertifikasi Emas, Platinum, hingga multi-Platinum di berbagai negara dengan 10 album studio mereka. Delapan dari album mereka bahkan menembus Top 10 Tangga Lagu Internasional, enak di antaranya masuk Top 5 . SABATON juga telah menerima delapan penghargaan Metal Hammer/Golden Gods Awards , memenangkan kategori “ Breakthrough Artis” tahun 2011 dan “ Best Live Band ” tiga kali, serta satu penghargaan Grammis (setara dengan Grammy Awards di Swedia) untuk kategori Band Heavy Metal Terbaik.
(SPR)